Karakterisasi Sifat Kimiawi Gel Berbasis Madu Kelulut (Heterotrigona itama) Sebagai Kandidat Pelindung Permukaan Gigi /
Levi Natya Alus
text
Samarinda : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mulawarman,
2025
|
Karies gigi merupakan permasalahan kesehatan yang umum diderita
masyarakat Indonesia. Penyebab utama kerusakan gigi berasal dari pengonsumsian
makanan manis dan asam berlebihan yang memicu respon aktif bakteri. Salah satu
tindakan preventif yang dapat dilakukan berupa pengaplikasian topical application.
Bahan alam yang berpotensi sebagai kandidat pelindung permukaan gigi adalah madu
kelulut. Keunggulannya, yaitu bersifat antibakteri, mampu melekat lebih kuat tanpa
merusak dan memutihkan gigi, meningkatkan saliva serta pH. FTIR merupakan
instrumen penentu karakterisasi kimiawi gel madu kelulut sebagai kandidat pelindung
permukaan gigi melalui gugus fungsi dan indeks kristalinitas. Tujuan penelitian untuk
mengetahui perbedaan gel madu kelulut sebagai kandidat pelindung permukaan gigi
melalui gugus fungsi dan indeks kristalinitas. Metode: Jenis penelitian berupa
eksperimental murni dengan post – test only control group design menggunakan FTIR-
ATR Bruker Alpha II dan software origin. Sebanyak 35 gigi dikelompokan menjadi 7
kelompok dengan perlakuan berupa olesan gel madu kelulut 10%, 12,5%, 15%, madu
kelulut murni, gel CMC Na 3,5% + baking soda 10 gr, kontrol positif dan gigi tanpa
olesan. Analisis data menggunakan uji ANOVA post-hoc test games-howell. Hasil: Gel
madu kelulut 10%, 12,5% dan 15% ditemukan gugus fungsi O-H stretching (3304,
3288, 3289 cm-1
); C=O stretching (1640, 1641, 1640 cm-1
); C-H bending (1370, 1371,
1373 cm-1
) serta C-O stretching (1028, 1024 dan 1020 cm-1
). Elusidasi senyawa kimia
yang terbentuk adalah carboxylic acid. Nilai indeks kristalinitasnya sebesar 86,14%,
86,60% dan 87,88%. Simpulan: Gel madu kelulut 10%, 12,5 dan 15% terbukti sebagai
kandidat pelindung permukaan gigi.
Gel madu kelulut, pelindung permukaan gigi, ftir, gugus fungsi, indeks kristalinitas